Rabu, 27 Oktober 2010

iseng iseng....

Rabu, 02 Juni 2010

Jumat, 07 Mei 2010

Sabtu, 24 April 2010

Namanya Ming Ming. Memakai gamis hijau, jilbab lebar dan tas ransel berwarna hitam, dia memasuki lobi Universitas Pamulang (UNPAM), Tangerang. Dia adalah mahasiswa semester 1 jurusan akuntansi. Usianya baru 17 tahun. Dan dia adalah salah satu mahasiswa TERPANDAI di kelasnya. Saat kelas usai, dia pergi ke perpus. “Ilmu sangat penting. Dengan Ilmu saya bisa memimpin diri saya. Dengan ilmu saya bisa memimpin keluarga. Dengan ilmu saya bisa memimpin bangsa. Dan dengan ilmu saya bisa memimpin dunia.” Itu asalan Ming Ming kenapa saat istirahat dia lebih senang ke perpustakaan daripada tempat lain. (keren ya…) Sore hari setelah kuliah usai, Ming Ming menuju salah satu sudut kampus. Di sebuah ruangan kecil, dia bersama beberapa temannya mengadakan pengajian bersama. Ini adalah kegiatan rutin mereka, yang merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di UNPAM. Setelah itu, dia bergegas keluar dari komplek kampus. Namun dia tidak naik kendaraan untuk pulang. Sambil berjalan, dia memungut dan mengumpulkan plastik bekas minuman yang dia temui di sepanjang jalan. Dia berjalan kaki sehari kurang lebih 10 km. Selama berjalan itulah, dengan menggunakan karung plastik, dia memperoleh banyak plastik untuk dia bawa pulang. Rumah Ming Ming jauh dari kampus. Dia tinggal bersama ibu dan 6 orang adiknya yang masih kecil-kecil. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana yang mereka pinjam dari saudara mereka di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor . Biasanya setelah berjalan hampir 10 km, untuk sampai ke rumahnya Ming Ming menumpang truk. Sopir truk yang lewat, sudah kenal denganya, sehingga mereka selalu memberi tumpangan di bak belakang. Subhanallah, setelah truk berhenti dengan tangkas dia naik ke bak belakang lewat sisi samping yang tinggi itu. (can you imagine it ?) Ming Ming sekeluarga adalah pemulung. Dia, ibu dan adik-adiknya mengumpulkan plastik, dibersihkan kemudian dijual lagi. Dari memulung sampah inilah mereka hidup dan Ming Ming kuliah. Ini adalah cerita nyata yang yang ditayangkan dalam berita MATAHATI di DAAI TV sore kemarin (26/5/2008). Di Trans TV juga disiarkan hari selasa kemarin, di acara KEJAMNYA DUNIA Sungguh episode yang membuat bulu kudu kita merinding dan mata kita berkaca-kaca. 1. Astaghfirullah. Gimana bisa kita masih sering mengeluh hanya karena tabungan ga nambah-nambah? 2. Gila…(sensor) . Bagaimana dia bisa berjalan 10 km perhari? Kita aja jalan 20 menit ke kantor tiap pagi dan sore sudah merasa capek banget. Lemah. 3. Subhanallah. Semangatnya itu loh. Kalau dengar dia berkata-kata, sepertinya tidak ada rasa minder, malu, bahkan dia sangat yakin. Oh girl, you so great. Wonderfull. astaghfirullah. …makanya, suka malu kalo banyak ngeluh….padahal, yang sering kita keluhkan hal hal yang gak penting….. . ah, semangat Source: email dari Mama . Semoga bisa menyadarkan kita untuk selalu bersyukur akan apa yang kita punya. diperoleh dari: http://www.tehobenk.com/inspirasi-dakwah-“akhwat-pemulung”/

Rabu, 21 April 2010

tugas matematika diskrit pusingggggg......

Senin, 19 April 2010


karya web desainku barusegini koreksinyadonkkkkk

Jumat, 26 Maret 2010

MUHASABAH

baginda Nabi Muhammag SAW.pernah bersabda, sebagaimana dituturkan oleh syadad bin aus ra.,"orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian..." (HR at-tirmidzi)

Kamis, 11 Maret 2010

Kamis, 04 Maret 2010

Mencegah Zina dengan Menikah

Kehidupan di zaman yang jauh darivnilai islam. Pergaulan bebes merebak,zina merajalela, godaan dan rayuan datang silih berganti menggoncang syahwat. Islam menghadirkan solusi yang menentramkan jiwa, yakni dengan pernikahan. Di smaping ibadah,anjuran pernikahan sesungguhnya menyempurnakan agama.
Jika ada orang yang berani bermaksiat kepada Allah dengan melakukan zina, lalu kenapa kita takut menikah yang bernilai pahala? menikah adalah salah satu jalan mendekatkan diri kepada Allah, Mengapa kita takut untuk mentaati Allah dengan membangun rumah tangga yang kokoh? Bila kita beralasan ada resikoyang harus di pikulsetalah menikah, bukankah perzinaan juga punya segudang resikko? Bahkan resikonya lebih besar. Bukankah melajang ada juga resikonya? Para pezina menanggung dosa sangat besar ditambah resiko dunia akhirat yang berat.
Allsh SWT meneggakan sunnah-Nya di lama ini atas dasar berpasang-pasangan."segala sesuatu kami ciptakan bepasangan-pasangan"(Ad-dzariyaat:49).ada siang ada malam,ada laki ada perempuan. Masing-masing memerankan fungsinya sesuai dengan tujuan yang telah Allah rencanakan.Secara kasat mata, di anatar yang paling tampak dari rahasia sunnah berpasang-pasangan ini adalah untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dari masa ke masa sampai titik yang telah Allah tentukan. Bila institusi pernikahan dihilangkan, bisa dipastikan bahwa manusia telah musnah sejak ratusan abad silam.
Menikah mencegah perbuatan mendekati perbuatan zina."walaa taqrabizzina,dan janganlah kamu mendekati zina"(al-Isra|32) dengan menikah Allah menganugrahkan cinta suci, kasih sayang, mawadadah wa rahmah. Ustadz Fuad Shaleh dalam bukunya liman yuridduz Zawaj mengatakan "orang yang hidup melajang biasanya sering tidak normal: baik cara berfikir,impian, dan bersikapnya. Ia mudah terpedaya ole syetan, lebih dari mereka yang telah menikah".
sesungguhnya menikah itu Ibadah, dalam surat Ar-Rum:21 Allah menyebutkan pentingnya mempertahankan hakikat pernikahan dengan sederet bukti-bukti kekuasaanya-Nya di alam semesta. Ini menunjukan bahwa dengan menikah kita telah menegakan satu sisi dari bukti kekuasaan Allah SWT. Dalam sebuah kesempatan Rasulullah SAW lebih menguatkan makna pernikahan sebagai ibadah,"Bila seorang menikah berarti ia telah melengkapi separuh dar agamanya, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allah pada paruh yang tersisa." (HR. Baihaqi, hadits hasan)
Belum lagi dari sisi ibadah sosial. Diman sebelum menikah kita lebih sibuk dengan dirinya, tapi setelah menikah kita bisa saling melengkapi, mendidik isti dan anak. Semua itu merupakan lapangan pahala yang tak terhinnga. Seseorang akan lebih terjaga moralnya dari hal-hal ang mendkati perzinaan. Alquran menyebut orang yang telah menikah dengan istilah muhshan atau muhahanah (orang yang terbentengai). Istilah ini sangat kuatdan menggambarkan bahwa kepribadianorang yang telah menikah lebih terjaga dari dosa daripada mereka yang belum menikah.
Rasulullah SAW perna mendorong seorang sahabatnya dengan berkata" menikahlah dengan penuh keyakinan kepada Allah dan harapan akan ridha-Ny, Allah pasti akan mwmbantu dan memberkahi."(HR Tabrani. Dalam hadits lain diseutkan:"Tiga hal yang Allah pasti bantu, di antarnya orang menikah untuk menjaga diri dari kemaksiatan." (HR Turmudzi dan Nasa'i)
Ini semua secara makna menguatkan penertian ayat di atas. Dimana Allah SWT membentengi hamba-Nya yang bertakwa dengan membangun pernikahan.

semangat perjuangan

Rabu, 03 Maret 2010

sedikit berbagi cerita lucu tentang ponakanku yang pinter dan menggemaskan ini,

aku punya ringtone yang keren ,kemaren-kemaren ponakankujoget-joget pake musik itu terus aku bilang " idih dede kaya trio macan."
eh tadi pas aku lagi sibuk pake Hp jadi ponakanku agak di cuekin dianya bilang "trio macan tante" nyampe ngulang berkali-kali
"trio macan tante"
sampe ponakan ku nangis ngerengek-rengek trus aku bilang
"sabar dede"
tapi dia bilang lagi
"sekarang tante"
karena aku lumayan kesel aku bilang
"mau jadi apa sich dede bandel banget"
dengan nada polosnya ponakanku bilang gini
"kan udah di bilang mau jadi trio macan tante"